Solo Trip: One Fine Day in Lembang


Akhir Januari 2020 lalu, diajak sama Mba Della untuk ngejenguk Mba Utie yang habis melahirkan. Tanpa pikir panjang langsung hayuk aja dan diputuskan kalau jadwalnya 1 Februari. Awalnya niat untuk pulang-pergi dalam sehari itu tapi setelah dipikirkan lagi, kok sepertinya sayang kalau sudah buang ongkos tapi langsung pulang nggak kemana-mana. Aku memutuskan untuk ke Lembang setelah acara kumpul-kumpulnya, sedangkan yang lainnya langsung balik ke Jakarta.



Seperti meet up sebelumnya, selalu ada ada kebahagiaan tersendiri setelah akhirnya bisa ketemu lagi sama teman yang selama ini ngobrol lewat media sosial. Pengalaman baru yang aku dapat dari pertemuan ini adalah bisa makan lumpia basah! Seriusan, ini baru pertama kalinya aku makan lumpia basah dari Bandung. Pas di mobil, Mba Utie nanya mau makan lumpia basah nggak? Dan yang ada di otakku ya lumpia Semarang yang belum digoreng tapi ternyata dugaanku salah! Lumpianya beda dan aku kaget. Hahaha. Sayangnya, moment makan lumpia basah pertama nggak diabadikan :(

Menginap di Samakta Guest House

Selesai meet up, kita berpencar ke tujuan masing-masing. Aku cari penginapan mepet jadi nggak nyari rekomendasi dulu tapi asal yang murah aja. Sengaja cari yang single dorm karena kan cuma sehari doang dan sendirian jadi nyari yang simple aja.


Tempatnya nyaman, bersih dan free sarapan juga lho! Yang bikin aku kagum tuh di Samakta Guest  House ini memperkerjakan saudara kita yang tuna wicara dan tuli. Sempet ngobrol dengan pemiliknya kalau mereka juga diberi pelatihan membuat kerajinan saat weekend. Nah, meja resepsionis ini adalah salah satu hasil karya mereka. Duh, aku pas diceritain tuh ikut bahagia banget dengernya! :)

Menelusuri Curug Tilu Leuwi Opat

Ini pengalaman pertamaku ke curug sendirian! Pagi-pagi sudah rapi beresin kamar, sarapan, langsung jalan karena niatnya mau datengin dua curug sekaligus tapi ternyata nggak bisa. Hahaha. Jadinya cuma bisa ke Curug Tiklu Leuwi Opat aja. Curug Tilu Leuwi Opat berlokasi di Ciwangun, Indah Camp, Parongpong, Bandung Barat. Dari penginapan sekitar 35 menit  naik motor, padahal kalau di google maps mah cuma 20 menit.

Aku beberapa kali ketemu dengan sekelompok orang dan pasangan di perjalanan menuju curug. Akses menuju curug cukup aman, cuma agak ngeri aja karena beberapa kali harus menyeberang jembatan kayu dan bambu yang takutnya rapuh karena hujan jadi harus hati-hati. Butuh waktu sekitar 1 jam untuk sampai curug. Aku duduk di sekitar curug cukup lama sambil menikmati pemandangan. Perasaanku di sana tenang banget!

Tiket masuk ke sini cukup terjangkau cuma Rp 10.000. Di sini juga ada outbond, flying fox, dll jadi bisa cobain dengan bayar lagi. Fasilitasnya cukup lengkap ada WC, mushola dan warung di beberapa titik.

Minum Susu di Farmhouse Susu Lembang

Sempet nyasar di curug, aku langsung menuju ke Farmhouse karena pengen nyobain susunya! Setelah masuk, ternyata banyak spot yang ciamik! Cocok banget buat yang butuh stock foto, tempatnya adem banget enak buat jalan santai, dan tentunya family friendly!

Yang menarik dari Farmhoise adalah dari harga tiket Rp 25.000 bisa ditukar dengan susu atau makanan!

Mengelilingi Dunia di The Great Asia Afrika

Lokasinya bersebrangan dengan Farmhouse jadi bisa sekalian mampir. Tempatnya luas banget, kita bisa mengunjungi beberapa negara di Asia Afrika seperti Korea, Thailand, India, Jepang, dll. Pas aku datang ke sana masih ada beberapa negara yang sedang dibangun.

Kalau mau nyoba pakaian adat negara tersebut juga disediakan tempat sewa baju. Kita bisa menemukan keragaman budaya dari mulai pakaian, rumah tradisional, makanan dari masing-masing negara. Lokasi ini cocok banget nih buat yang pengen jalan-jalan keluar negeri tapi belum bisa karena pandemi.

Udaranya sejuk, tempatnya family friendly, dan banyak spot cantik untuk berfoto! ^_^
Tiket masuknya Rp 50.000 dan bisa ditukar dengan es / bandrek / sosis.

Aku kurang tahu kisaran harga makanan di tempat wisata yang aku kunjungi karena aku nggak beli makanan atau minuman apapun (kecuali yang dari tukaran tiket). Aku bawa bekel jajan dan minuman sendiri, biasa lah biar irit. Hahaha.

Mampir ke Se'i Sapi Lamarela

Masih ada waktu untuk keberangkatan kereta, atas rekomendasi seorang teman, aku mampir ke Se'i Sapi Lamarela.


Aku pesen yang sambal matah. Untuk rasa sih menurutku enak aja bukan yang enak banget kayak yang temenku bilang. Yang bikin ngiler itu aromanya! Mana lagi laper jadi lahap banget makannya. Tempatnya luas dan terpisah antara smoking area dan non smoking area.

Selesai makan, aku ke stasiun dan mengakhiri perjalananku ke Bandung kali ini. Sampai jumpa lagi, Bandung!




Komentar

  1. Seru banget, Ndang. Aku ke Bandung buat makan aja wkkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya seru banget. Nah, aku juga pengen ke cafe lucu gitu tapi belum sempet ke Bandung lagi hahaha

      Hapus
  2. Ikutan komentar ah. Kali-kali bisa jalan-jalan juga macam begini. Duh pendemi plis segera berakhir dong

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih, ayo pandemi segera berakhir biar kita bisa jalan tanpa rasa khawatir

      Hapus

Posting Komentar