My First Solo Trip: Part 3 (Surabaya)

Kesan pertamaku saat sampai Surabaya itu kotanya bersih, orangnya tertib berkendara, dan banyak lampu lalu lintasnya. Yang lampu lalu lintas itu beneran, ada CCTV jadi jangan melanggar aturan lalu lintas, ya  (meskipun masih ada yang bandel sih) dan pas itu mau puter balik jauh banget. Hahaha.

Sampai Surabaya sudah ditunggu sama teman. Namanya Kak Chus, awalnya kenal dari Twitter karena kita punya minat yang sama. Iya. Minat, ketertarikan dan kecintaan yang sama ke para oppa, dedek, dan ahjussi di drama Korea. Hahaha. Alhamdulillah, berkat seringnya ngobrol di Twitter, berlanjut ke Whatsapp, akhirnya aku dapat tumpangan kamar. Hehehe. Bahkan saat sampai kost-an sudah disiapin makanan karena tahu aku pasti lapar setelah perjalanan. Terharu banget. Huhuhu. Dikasih Bebek Sinjay yang dagingnya empuk, bumbunya meresap dan sambalnya tuh pas banget padahal aku nggak suka pedes. Rasanya enak banget! Satu porsi langsung habis. Bahkan sebenernya pengen nambah. Wkwkwk.


Semaleman itu kita cerita banyak hal. Ya ampun, dari yang cuma kenal lewat sosial media akhirnya bisa ketemu langsung! Cerita apa aja yang biasa diobrolin dan hal baru lainnya. Cerita secara langsung memang lebih seru! Aku diajak jalan-jalan malam mengelilingi Surabaya naik motor. Kehujanan juga. Wkwkwk. Selama di Surabaya aku naik motor, jadi aku ngikut aja sama Kak Chus.

Day 5: Minggu, 21 April 2019

Selamat ulang tahun, Endang! Wah umur semakin bertambah, semoga semakin baik semuanya! ^^

Jujur sih, pas bangun pagi aku lupa kalau hari itu ulang tahunku. Aku baru ingat setelah sampai di tempat car free day pas lihat spanduk yang ada tanggal hari itu. Hahaha. Sampai di tempat CFD jam 07.10 di Jl. Darmo. Rame banget di sana.


Jam 8.40 kita sampai di Tugu Pahlawan. Tugu Pahlawan merupakan salah satu ikon Kota Surabaya yang dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Tempat ini bagus untuk wisata sambil belajar sejarah tentang perjuangan pahlawan Indonesia.


Di dalam tugu ada Museum 10 Nopember. Museum ini ada dua lantai dan menampilkan benda-benda sejarah yang berkaitan dengan arek-arek Surabaya. Tiket masuknya Rp 5.000/orang.


Jam 09.50 kita sampai di tempat pusat oleh-oleh. Aku beli beberapa keripik buah di Panen Raya. Kata Kak Chus sih harganya lebih murah dari yang lainnya dan memang benar adanya! Toko ini bersebelahan dengan toko Lapis Kukus Pahlawan yang berlokasi di Jl. Genteng Besar No. 79, Genteng, Surabaya. Nah, kebetulan banget sedang ada promo di Hari Kartini beli 2 box free 1 box! Harganya Rp 26.000/box. Lapis Kukusnya enak banget lho gais, lembut banget dan manisnya pas!


Setelah belanja oleh-oleh, kita pulang dulu untuk siap-siap karena aku harus kembali ke Jakarta siang itu. Masih ada waktu, kita mampir dulu ke House of Sampoerna. Jam 12.45 kita sudah sampai House of Sampoerna yang merupakan museum tembakau. Bentuk bangunannya bergaya kolonial Belanda, di sini kita bisa mengenal sejarah tembakau Indonesia. Terdapat dua lantai di mana lantai pertama untuk menampilkan segala hal yang berkaitan dengan produksi rokok Sampoerna dan di lantai dua kita bisa melihat proses pembuatan rokok dari balik kaca tapi saat aku ke sana sedang nggak produksi jadi nggak bisa lihat. Di bangunan samping sedang ada pameran musik dan kita juga sempat masuk ke sana. Sebenarnya pengen nyoba naik bus Surabaya Heritage Track tapi mepet banget waktunya :(.


Setelah makan siang, kita menuju ke agen bus di Jl. Hang Tuah. Aku nggak kebagian tiket kereta balik ke Jakarta jadi pakai bus dan jamnya mepet banget sampai di Jakarta pagi hari mau kerja. Beli tiketnya via Bukalapak dengan harga Rp 280.000. Asli ya, nggak recommended banget! Petugas agen bus di Jl. Hang Tuah tuh kayak nggak mau ngurusin penumpang yang beli online dan nggak ada petugas dari pihak online juga. Banyak banget penumpang yang beli online yang bertanya-tanya karena nggak ada kepastian. Jadi, bus aku dijawalkan jam 14.35 dan dari jam 13.45 aja aku sudah sampai tempat. Aku tanya agennya dong, ini no plat busnya berapa karena di eticket (sambil nunjukkin handphone) tuh nggak ada no plat cuma ada kodenya dan minta diprint tiketnya. Agennya bilang itu sudah tiket jadi nggak perlu di print dan mereka belum dapat informasi no plat bus dari pusat. Setiap ada bus datang, aku selalu tanya ke agennya itu bus aku bukan? No plat busku berapa? Kenapa nama aku nggak dipanggil-panggil? Aku pusing banget sih waktu itu. Sampai akhirnya setelah lebih dari 5 bus selalu dijawab belum dateng, aku tanya lagi pas ada bus datang, aku tanya lagi dan jawabannya apa coba? Bus sudah berangkat! Kampret banget! 

Emosi! Kesel! Aku sudah nunggu lama dan selalu tanya lho tapi mereka jawab dengan belum, belum, belum tapi apa yang terjadi??!! Terus aku dititipin ke bus lain yang katanya bakalan dipindah di rumah makan. Yang bikin kesel lagi, bus yang aku naiki dan yang harusnya aku naiki itu beda jalur. Supirnya baru ngasih tau setelah bus jalan. Asli ribet banget! Mana pas di dalem bus itu supir bilang nggak mau bawa penumpang lagi karena sudah full (aku duduk di kursi depan punya kernet). Kernetnya telepon ke sana kemari untuk memastikan nanti aku naik bus yang mana. Aku dan mas penumpang yang sama-sama ketinggalan cuma bisa pasrah. Di rumah makan Tuban jam 18.00-an, aku diantara ke petugas PO bus dan aku ceritakan kronologinya. Sebenernya pengen marah-marah banget tapi badan sudah capek T_T. Lelah. Aku diberi tiket baru dan dapat bus lagi jam 21.00-an yang mana ujung-ujungnya sampai Jakarta jam 11.00 ke esokan harinya yang artinya aku nggak masuk kerja.

Kejadian ini jadi pelajaran sih buat nantinya nggak mau pesan tiket di situs itu lagi. Untuk busnya sih nyaman, bisa tidur pakai selimut, cuma agen di Jl. Hang Tuah aja yang kurang koordinasi dan kurang informatif. 

========================================================================

Solo trip pertamaku selesai! Aku bersyukur banget bisa merasakan apa itu solo trip! Banyak pelajaran yang aku dapat dari trip kali ini. Terima kasih atas semua yang sudah membantuku. Special thanks to Kak Chus yang sudah jadi tour guide selama di Surabaya! Semoga lain waktu aku bisa main lagi ke Surabaya, ya... Atau Kak Chus main ke Jakarta? Hehehe.





Sampai jumpa di trip berikutnya! :*


Komentar