My First Solo Traveling: Part 2 (Malang)

Perjalanan menuju Malang diisi dengan ngobrol sama Mas yang nggak diketahui namanya karena aku lupa tanya. Hahaha. Masnya dari Jakarta mau pulang kampung ke Sidoarjo. Pas awal aku sampai, dengan sopan dia menawarkan kursi dekat jendela padahal kalau di tiket itu memang jatah masnya. Aku tanya apa masnya pernah mampir ke Tegal? dan dijawab dengan "belum pernah". Sambil senyum masnya tanya kira-kira ada wisata apa aja? Dengan percaya diri aku pun menceritakan beberapa  tempat wisata yang ada di Tegal bahkan menunjukkan hasil jepretan aku hari itu. Hahaha. Sayang banget waktu itu nggak tukeran nomor handphone atau id media sosial ya, Mas karena kita keburu sibuk dengan urusan masing-masing :D

Day 3: Jum'at, 19 April 2019



Jam 02.45 dini hari aku sampai di Stasiun Malang. Sambil menunggu pagi, aku tiduran di kursi stasiun sambil ngecas handphone. Tepat jam 6.00 aku keluar stasiun untuk sarapan. Aku pengen nyobain Nasi Bug Matira karena kalau baca review katanya enak. Lokasinya ada di sebelah kanan Stasiun Malang, cukup jalan sebentar tapi sayangnya pas sampai di tempat malah warungnya belum buka. Aku nyebrang ke sebelah kiri stasiun ada warung yang buka 24 jam. Aku pesan Nasi Rawon Rp 17.000, Kripik Jamur Rp 12.000 dan Jeruk hangat Rp 4.000.

Badanku sudah nggak nyaman nih karena belum mandi. Hehehe. Nggak jauh dari warung makan ada kamar mandi umum dengan membayar Rp 3.000. Harusnya sih aku jalan-jalan dulu ke Taman Trunojoyo, Alun-Alun Tugu Malang dan Kampung Warna-Warni Jodipan tapi aku lebih milih ke hostel untuk menitipkan tas karena setelah ini aku mau ke Jatim Park 1.

Hostelku masih di daerah Klojen nggak jauh dari stasiun, aku yang waktu itu dapet promo go-ride cuma nambahin Rp 1.000 bayar pakai gopay. Dari hostel ke Jatim Park 1 bisa langsung naik ojek online tapi aku mau nyoba transfortasi umum sana jadi naik angkot. Setelah titip tas di hostel, jam 07.30 aku naik angkot kode ADL (bisa juga kode AL) arah Terminal Landungsari, sekitar 30 menit perjalanan sudah sampai dengan membayar Rp 5.000. Dari Terminal Landungsari naik angkot arah Terminal Batu kode BJL, sampai di depan Jatim Park 2 sekitar 30 menit perjalanan dengan membayar Rp 5.000. Kalau yang mau ke Jatim Park 3 bisa naik angkot warna ungu muda dengan kode BL.

Aku kira dari Jatim Park 2 ke Jatim Park 1 tuh deket tapi ternyata jauh kalau jalan kaki dan lumayan bikin capek! Hahaha. Sampai di Jatim Park 1 jam 09.15 aku langsung nuker tiket terussan ke Musium Tubuh yang sudah dibeli via Traveloka seharga Rp 116.400. Ada booth khusus Traveloka di sana jadi gampang banget nukernya tinggal tunjukkin kode booking. Pas mau beli tiket Jatim Park 1 ini agak ragu sebenernya karena banyak yang lebih merekomendasikan Jatim Park 2, bahkan pas di stasiun ngobrol sama satu keluarga juga mereka mau ke Jatim Park 2 tapi aku pengen nyobain permainan di Jatim Park 1.

Jatim Park 1


Jatim Park 1 berlokasi di Jl. Kartika No.2 Kota Wisata Batu dan memiliki luas sekitar 11 hektar. Mengusung tagline Taman Belajar & Rekreasi, Jatim Park 1 memadukan konsep bermain sambil belajar secara bersamaan.

Taman Belajar


Awal masuk kawasan kita disambut dengan Galeri Etnik. Galeri Etnik menampilkan kekayaan kebudayaan di Indonesia. Berbagai alat musik, pakaian adat, dan rumah adat dari suku-suku di Indonesia ada di sini. Berasa keliling Indonesia!


Sayangnya aku nggak masuk ke Science Center karena waktu itu juga rame banget. Dari yang aku baca di website Jatim Park 1, di Science Center ini menyediakan alat peraga dan papan informasi tentang Hukum Fisika, Unsur Kimia dan morfologi dari makhluk hidup. Selain itu, ada Taman Sejarah dan Prasejarah, Taman Buah dan Sayur untuk mengenal berbagai jenis buah dan sayur.

Taman Rekreasi

Sudah lama banget nggak ke Dufan jadi Taman Rekreasi di Jatim Park 1 jadi sasaranku. Nggak sabar mau nyoba wahana permainannya!


Banyak permainan untuk anak-anak dan dewasa yang menyenangkan. Nggak semua permainan aku coba sih tapi dari yang aku coba, paling gokil itu 360° Pendulum. PARAH! Kita dijungkir-balikin 360° beneran! Bayangin aja aku sampai mabok dibuatnya. Wkwkwk. Gila sih aku puyeng banget Hahaha. Lemes banget sampai harus dibawa ke klinik oleh petugas. Iya, untungnya di Jatim Park 1 menyediakan klinik jadi aku bisa istirahat setelah minum obat.


Tiduran sampai hampir 2 jam saking puyengnya. Hahaha. Sampai aku nggak nafsu makan padahal aku harus makan karena masih ada obat yang harus diminum dan semua makanan yang tadi pagi masuk itu keluar semua T_T. Jatim Park 1 menyediakan food court dengan berbagai jenis makanan. Beli makanan di sini harus pakai food court card yang bisa dibeli dengan deposit Rp 50.000 di counter. Masih ada sisa uang? Tenang aja, uang kita bisa kembali dengan menukarkan kartunya. Untuk harga makanan di sini menurutku masih terjangkau, uang depositku masih ada kembaliannya tapi lupa pastinya. Rasanya gimana? Mungkin kalau makannya pas badan fit mah enak-enak aja tapi ini pahit, makan buat sekedar ngisi perut aja :(


Jatim Park 1 juga menyediakan wahana air yaitu kolam renang dan waterboom. Selain itu ada akuarium yang berisi bermacam-macam ikan tawar dan laut. Aku nggak menjelajahi semua tempat tapi itu sudah cukup bikin puas berkeliling. Jatim Park 1 itu seperti gabungan antara TMII, Dufan dan Seaworld dalam satu tempat. Keren! Dengan harga tiket segitu sih worth it banget.

Keluar dari Jatim Park 1 kita melewati pasar oleh-oleh. Banyak dijual pernak-pernik, baju dan makanan khas Kota Batu, keripik apel. Harusnya kan aku lanjut ke Museum Tubuh tapi mengingat kondisi tubuhku saat itu, aku batal masuk. Pas menuju Jatim Park 1 aku jalan kaki dari Jatim Park 2 tapi pas pulangnya naik suttle bus. Pulang ke Malang sekitar jam 15.00 menggunakan angkot yang sama sampai Terminal Landungsari terus lanjut naik ojek online biar lebih cepat sampai hostel.

Butik Capsule Hostel


Jam 16.00 sampai hostel. Aku menginap di Butik Capsule Hostel yang berlokasi di Jl. W.R. Supratman No 2L, Rampal Celaket, Klojen, Kota Malang dengan tarif Rp 88.200/malam booking via Traveloka. Aku memang sengaja mencari hostel murah untuk singgah sebentar karena malemnya mau ke Gunung Bromo.

Dapat fasilitas kamar bersih dengan ruangan ber-AC, wifi, ada brangkas untuk menyimpan barang, kamar mandinya juga bersih pakai shower yang free sabun dan sampo. Enaknya lagi disediakan air minum, ruangan khusus untuk duduk santai dan makan di teras belakang. Namun, yang namanya kamar bareng-bareng itu ada enak ada nggaknya. Aku yang niatnya mau istirahat sambil nunggu jam 23.00 malah susah tidur karena ada beberapa penghuni kamar yang ngobrol kenceng dengan temannya.

Gunung Bromo

Sudah dari tahun lalu ngerencanain untuk ke Gunung Bromo, Februari lalu aku sudah mau jalan tapi karena sesuatu hal nggak jadi dan baru terlaksana sekarang. Itupun dengan banyak pertimbangan, kalau nggak sekarang mau kapan lagi?! Akhirnya aku tanya teman yang kebetulan beberapa waktu lalu dari Gunung Bromo dan ternyata harga open trip yang dia ikuti lebih murah dari yang aku tahu. Untung tanya-tanya dulu. Kan lumayan sisanya buat beli permen.

Aku ikut open trip dengan dokumentasi dari Rumah Jaksa Agung Tour and Travel (ig: rumah.jljaksaagung.tourtravel) seharga Rp 300.000. Waktu chat pertama ke mereka itu balesnya lama tapi setelah kita sudah dapat konfirmasi pesanan bakalan enak buat tanya-tanya.

Jam 23.00 aku dijemput oleh driver di hostel, menjemput peserta lain dan kemudian diantar sampai ke tempat mobil jeep berada. Ada kejadian lucu karena driver penjemputan kita salah jemput peserta jadi harus balik lagi untuk jemput peserta yang asli. Lagian anaknya pas ditanya nama bilangnya iya tapi ternyata salah. Hahaha. Driver-nya wanita lho keren sekali!

Day 4: Sabtu, 20 April 2019

Sekitar jam 01.00 dini hari kita pindah mobil menggunakan jeep. Satu jeep ada 6 orang. Aku sendiri, dua pasangan suami istri dan satu anak cowok yang harus pisah sama pacarnya karena pacarnya di jeep lain. Aku yang kurang istirahat, tidur di jeep tapi ya jalanan yang naik turun itu kadang bikin kaget dan kebangun.


Jam 03.30 kita sampai di dekat Sunrise Point. Di sini banyak warung, bisa beli minuman hangat, mie rebus, dan menghangatkan badan. Perjalanan menuju sini sudah dingin banget, pas sampai juga makin berasa dinginnya! Aku sudah pakai dua jaket tapi tetap saja berasa dingin, apalagi tangan dan kaki. Bbbrrrrrrrrrrr..........





Jam 05.00 kita menuju Sunrise Point. Tinggal jalan sebentar sudah sampai. Kita hunting sunrise naik ke Gunung Penanjakan biar dapet view yang lebih bagus. Perjuangan banget pagi-pagi naik gunung. Hahaha. Tapi hasil yang didapat setimpal dengan tenaga yang kita keluarkan! Pemandangannya bagus banget! Sungguh luar biasa ciptaan Tuhan ini. *mata lope-lope*


Jam 06.20 setelah cukup berfoto dan menikmati pemandangan, kita pindah destinasi. Bukan cuma pas naik, turunnya itu ternyata PR banget. Wkwkwk. Masih di sekitar Bromo, jam 08.10 sampai di Pasir Berbisik mata kita dimanjakan dengan pemandangan yang sungguh luar biasa indahnya! Hamparan pasir yang dikelilingi bukit indah.


Lanjut ke Pura Luhur Puten, sampai lokasi jam 09.00. Kita bisa naik kuda atau jalan kaki tapi aku milih jalan kaki aja sama Mba Iyos dan suami. Kalau mau foto aja sama kuda juga bisa bayar Rp 10.000. Kita nggak ke Kawah Bromo karena waktu itu sedang erupsi jadi sampai pura aja terus balik lagi. Sayang banget ya :(. Kalau mau ke sini bawa masker deh ya karena banyak debu dan bau kotoran kuda.





Kita juga nggak ke Bukit Teletubbies tapi foto di jalanan yang pemandangannya nggak kalah kece! Jam 11.15 menuju arah pulang. Aku pindah jeep ya biar sejoli yang terpisah itu bisa bareng. Pengertian banget kan. Hahaha.

Jam 14.00 sudah sampai di hostel lagi. Sebelum berangkat ke Gunung Bromo, aku sempat ngobrol sama solo traveler di teras dan dia bilang bakalan telat checkout. Aku coba bilang ke staf hostel juga kayak gitu dan dibolehin. Baik banget T_T. Aku cuma mau numpang mandi sih soalnya aku mau lanjut ke Surabaya. Jam 14.30 aku checkout hostel tapi sambil nunggu dijemput travel jam 17.00 aku titip tas terus pergi ke Kampung Warna-warni Jodipan.


Seperti namanya, Kampung Warna-warni Jodipan dipenuhi rumah yang temboknya dicat warna-warni. Kampung ini berlokasi di Gang 1, Jodipan, Kelurahan Kestrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang dekat Sungai Brantas. Banyak spot foto yang menarik di sini. Ada Jembatan Kaca yang jadi penghubung ke Kampung Tridi. Di Kampung Tridi ini banyak mural yang bisa jadi spot foto. Di sana dari jam 14.45-16.00 dengan tiket masuk Rp 3.000/kampung. Jangan khawatir kehausan atau kelaparan, ya karena di sana banyak warung yang menjual makanan dan minuman.

Jam 16.30 aku dijemput travel untuk menjemput penumpang lain lalu ke Surabaya. Aku pesan di Nahwa Travel hari itu juga via telepon dan untungnya masih tersedia. Dari Malang ke Surabaya harganya Rp 120.000 dengan fasilitas mobil yang nyaman banget, satu mobil cuma ada 4 orang doang dan driver yang ramah. Sampai di Surabaya jam 20.30



Tips:

Jaga kesehatan karena itu penting banget 
- Nggak semua yang ada di itinerary bisa kesampaian jadi its okay kalau ada yang dilewatin
- Kalau waktunya sebentar, jangan beli tiket paketan Jatim Park Group karena takut ada sesuatu hal yang terjadi, contohnya kayak aku kemarin.
- Yang biasa cashless, sediakan uang cash karena di food court Jatim Park 1 ini nggak bisa bayar pakai debit
- Gunakan sepatu yang nyaman
- Ke Gunung Bromo harus pakai baju yang tebal ya karena dingin banget
- Kalau punya kamera mending pesan open trip tanpa dokumentasi, minta tolong fotoin aja
- Harus sudah disiapin tiket pulang perginya, dan kendaraan apa yang mau dipakai selama traveling
Jangan malu bertanya





Sampai jumpa lagi di Surabaya!

Komentar