Pengalaman Pertama Ikut Open Trip Ke Malaysia


Pernahkah kamu berfikir untuk pergi ke suatu tempat dengan orang-orang yang sama sekali nggak kamu kenal?

Trip kali ini adalah pengalaman pertamaku ikut open trip. Awalnya aku masih ragu untuk ikut open trip karena aku sendirian dan nggak ada yang kenal. Jadi, ada dua pilihan yaitu jalan sendiri atau jalan ramai-ramai dengan orang-orang yang sama sekali nggak dikenal?
Setelah melalui berbagai perdebatan batin, akhirnya aku memutuskan untuk ikut open trip dari  akun Instagram fromlivertoliver.. Aku tahu open trip ini dari seorang teman. Sebut nggak nih orangnya? Ya sebut saja namanya Kak Iqbal (tapi sayangnya bukan Dilan) aka kening_lebar .

Mau kemana? Aku memilih Malaysia menjadi destinasi tripku.
Dimulai dari nol, ya... Eh salah, maksudnya dimulai dari perjalananku menuju bandara ^^

Day 0: 23 November 2018

Menuju Bandara

Menaiki KA Bandara dari Stasiun BNI City juga menjadi pengalaman pertamaku. Awalnya sih aku berniat pesan mobil online tapi setelah cek tarifnya, ehh ternyata lumayan juga nih kalau pakai kendaraan umum sisanya bisa untuk jajan es krim. Akhirnya aku dari Stasiun Cakung ke Stasiun Sudirman, baru deh naik KA Bandara di Stasiun BNI City. Pengalaman pertamaku menggunakan KA Bandara bisa dibaca di sini :)

Menunggu Flight

Penerbangan kami pukul 01.30 WIB dini hari tapi aku sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta pukul 22.30 WIB. Aku berkenalan dengan teman open trip lainnya. Ada Imam, Mbak Yayu dan Mbak Evy yang sudah terlebih dahulu sampai. Nggak disangka, kami cepat sekali akrab meski baru pertama kali bertemu. Kemudian datang menyusul Mbak Indah, duo Galih dan Aldi. Seperti perkenalan pada umumnya, kami saling tanya asal kita, kerja di mana dan bagaimana bisa tahu open trip ini.

Menggunakan maskapai LCC artinya harus siap-siap delayed. Hahaha. Iyup! Flight kami delayed satu jam menjadi pukul 02.20 WIB. Tapi tenang saja, di Bandara Soekarno-Hatta ini nyaman untuk menunggu dan ada spot yang ciamik untuk berfoto. Sambil menunggu bisa foto-foto terlebih dahulu dan tentunya sebagai generasi milenial, kita juga bisa charge hp gratis.

Day 1: 24 November 2018

Sampai di Bandara KLIA2

Pukul 5.30 MST kami sudah sampai di KLIA2. Hal pertama yang kami lakukan adalah mencari tempat pembelian sim card. Sebelum berangkat, kami sudah heboh bagaimana caranya saat di destinasi trip bisa internetan untuk tetap update di media sosial. Kami pesan di aplikasi Klook dengan harga Rp 80,013 dan saat itu sedang ada promo menjadi Rp. 27,830. Pembelian sim card ini menggunakan kartu kredit dan diharuskan mendaftar terlebih dahulu sebelum membeli.


Sambil menunggu peserta open trip dari kota lain, tim Jakarta sarapan dulu. Sesuai rekomendasi dari Kak Tika, aku pesan Nasi Goreng USA dengan harga RM12.5. Rasanya bagaimana? Nasinya cukup enak, ayamnya juga besar tapi kurang cocok di lidahku karena semacam ayam geprek dengan bumbu pedas manis.

Aku, Mbak Yayu, dan Mbak Evy memutari KLIA2. Bermain di mesin capit boneka dengan membayar RM1 sekali main. Terus dapat nggak bonekanya? Ternyata nggak semudah itu, Ferguso! Kami nggak dapat bonekanya >.<
Kami banyak bercerita tentang diri masing-masing. Mbak Yayu dan Mba Evy ini dulunya satu kantor tapi malah lebih akrab setelah resign dari kantor. Kami juga nongkrong di Subway, mencoba sandwich dan es Milo. Sudah sarapan terus makan sandwich? Ya bodo amat, kan biar kayak di drama-drama Korea nongkrong di Subway. Wkwkkwk.

MELAKA

Hotel

Setelah semua peserta open trip kumpul, kami menuju Melaka pukul 12.00 MST dengan menggunakan mini van. Perjalanan cukup jauh sehingga kami harus berhenti untuk makan siang di tengah perjalanan. Sepanjang perjalanan, kami disuguhi pemandangan langit biru yang dihiasi awan putih. Cuaca hari itu cerah bahkan bisa dibilang panas.

14.30 MST kami sampai di hotel Melaka untuk check in. Aku sekamar dengan Ibu Joesli yang berasal dari Bali. Sore pukul 16.50 MST kami berjalan menuju Gereja Merah yang selanjutkan akan menuju Masjid Selat Melaka atau yang sering disebut Masjid Terapung.

Dutch Square (Red Square)



Landmark
Melaka paling hits ini merupakan peninggalan Belanda. Ada beberapa bangunan seperti Christ Church, the Stadthyus dll. Yang unik dari bangunan ini adalah semuanya bercat merah. Ada penampilan tarian tradisional dan juga becak-becak hias di area ini. Yang membuat kami terkejut adalah lagu yang diputar di becak. Mau tahu lagu apa?

Hei sayangku, hari ini aku syantik
Syantik bagai bidadari, bidadari di hatimu~~

Yuppzz, lagu fenomenal dari Siti Badriah yang bahkan masuk Billboard Youtube ini nggak ada hentinya diputar di area becak-becak hias.

Masjid Selat Melaka



Masjid Selat Melaka terletak di selat terpanjang di dunia, Selat Melaka. Masjid yang memiliki desain interior perpaduan Timur Tengah dan Melayu ini mempunya view yang super keren! Apalagi kami yang sampai sana memang sengaja untuk mengejar sunset. Asli ya, sunset-nya indah banget! Banyak spot untuk berfoto juga.

Jonker Street



Pasar malam Jonker Street ini hanya ada di hari Sabtu dan Minggu. Banyak penjual makanan, minuman, pernak-pernik, pakaian dan lainnya. Kalau mau beli makanan di sini harus perhatikan dulu halal nggaknya, ya. Aku penasaran dengan es kelapa bulatnya dan membelinya dengan harga RM5, setelah dimakan ternyata kelapanya tua dan agak ribet juga makannya. Hahaha.


Dari Jonker Street kami jalan menuju hotel. Nggak lupa juga kami makan malam supaya bisa tidur nyenyak tanpa perut keroncongan. Aku senang banget bisa makan malam di tempat itu karena akhirnya bisa makan nasi putih! Bukan nasi yang berempah. Hehehe. Harganya cukup murah, RM3 aja.

Malamnya sebelum tidur, aku rumpi ke kamar Mbak Yayu dan Mbak Evy.

Day 2: 25 November 2018

Bu Joesli sudah bangun sedangkan aku masih tertidur pulas, padahal diminta kumpul di lobby pukul 7.00 MST. Sekamar dengan Bu Joesli itu seperti dengan ibu sendiri. Diingatkan untuk bangun dan disiplin tepat waktu sesuai arahan tour leader. Aku tuh seperti anak yang kalau dinasihati orang tua suka, "Iyaaa, nanti. Pasti sebelum jam 07.00 sudah siap kok." tapi sang ibu ingin anaknya siap terlebih dahulu. Hahaha. Bahkan Bu Joesli juga bilang kalau tadi malam saat aku pergi ke kamar Mbak Yayu dan Mbak Evy, beliau nggak bisa tidur nunggu aku pulang. Hatiku hangat mendengar hal itu ^^

Gereja St Paul



Lokasinya di Bukit St Paul, belakang Red Square. Untuk sampai di gereja, cukup naik anak tangga selama 5-10 menit dari gerbang utama. Gereja St Paul merupakan gereja tertua di Malaysia dan Asia Tenggara dan dulunya digunakan sebagai gudang penyimpanan peluru senjata.


Dari atas bukit bisa melihat pemandangan laut.


Sepulang dari Gereja St Paul, kami sarapan di McD terdekat. Aku pesan bubur ayam. Bubur ayamnya enak deh, ada rasa jahenya gitu jadi berasa hangat di perut.

10.00 MST kami sudah kembali ke hotel dan nggak lama dari itu kami check out untuk menuju ke Kuala Lumpur.

KUALA LUMPUR

Putrajaya



Kami mampir di Putrajaya yang merupakan pusat administrasi Malaysia. Di Putrajaya ini ada sebuah danau yang merupakan danau buatan. Cuaca hari itu antara panas agak mendung tapi cerah juga. Bingung kan? Sama! Hahaha.

Dari kiri ke kanan: Mbak Riris, Kak Tika, Mbak Desy, Mbak Evy, Endang
Bawah: Mbak Yayu paling gokil

Di samping danau ada Masjid Putra. Ada kejadian nggak terlupakan di sini. Jadi, sampai di Masjid Putra itu waktunya Sholat Dzuhur. Aku sedang nggak sholat jadi hanya ikut masuk di depan saja. Sebelum masuk kawasan masjid, bagi yang nggak berjilbab diminta memakai jubah. Sambil menunggu teman yang sedang sholat, aku dan Mbak Evy foto-foto di samping masjid. Aku sudah ragu sih, "Boleh lepas jubah nggak, ya?" Pakaianku rapi kok terus aku coba buka jubahnya untuk berfoto, eh ternyata petugas sana datang untuk menegurku. Ditanya detail banget asalku dari mana, bahkan bilang kalau ketahuan dibuka lagi akan di-upload di facebook biar viral. Aku takutttttttt >.<



Wisata Malam

Setelah check in hotel dan istirahat, pukul 17.30 MST kami keluar hotel untuk wisata malam. Aku excited banget karena akhirnya bisa mencoba public transportation di sana. Kami menginap di Bukit Bintang, tepatnya di Jl. Alor. Kami menyusuri Jalan Alor sampai di pemberhentian bus, tentunya aku hanya mengikuti yang di depan saja. Hahaha. Kami naik bus Go KL purple line menuju Pasar Seni. Bus ini gratis dan cukup nyaman. Tujuan kami adalah Central Market, Pasar Seni, Masjid Jamek, KL Gallery, dan Menara Kembar Petronas. Namun, kami nggak sempat ke Masjid Jamek dan KL Gallery :(


Dari Central Market ke Menara Kembar Petronas menggunakan LRT. Bentuk tiket di sini lucu banget deh, bulat seperti mainan. Saat masuk di scan dan ketika keluar dimasukan ke tempat scan tiket.

Taken by: galihgumelar

Sampai di Menara Kembar Petronas sudah malam dan untuk bisa mendapatkan hasil foto yang memuaskan itu butuh usaha ekstra! Salah satu teman kami yang bekerja keras adalah Galih. HP dia yang bisa menangkap foto bagus dan dia menjadi fotografer dadakan. Mana Galih tuh selalu kasih arahan gaya seakan-akan sedang pemotretan bersama Galih. Wkwkwk.

Tolong abaikan jerawat | Taken by: Ibu Joesli
Kami kembali ke hotel naik bus. Awalnya perjalanan lancar tapi ternyata macet juga. Aku amazing banget sih sama kendaraan di sana. Mereka rapi dan nggak berisik seperti di Indonesia. Hehehe. Aku juga jarang banget melihat motor. Selama di sana, motor yang ada di jalanan bisa dihitung jari.

Kami makan malam di dekat hotel. Nggak tahu kenapa, setiap pesan makanan di sana selalu lama. Padahal tempatnya nggak terlalu ramai tapi ya ampun, pesan nasi goreng aja sampai hampir sejam nunggu. Itu nasinya baru dimasak kali ya -____-


Aku pesan nasi goreng telur dengan harga RM9. Untungnya rasanya enak, nggak jadi misuh-misuh deh.

Day 3: 26 November 2018

Paginya aku sarapan di tempat yang sama seperti tadi malam dan mencoba menu baru yaitu nasi goreng Pattaya dengan harga RM8.5. Sarapanku bukan sarapan kalau bukan makan nasi. Hehehe.
Keren kan aku? Ngetrip ke Malaysia tapi makanannya Pattaya, jadi berasa ke Thailand. *Eh, garing ya? Ya udah biarkan saja, ya*
Nasi goreng Pattaya ini sejatinya omurice, omelet nasi goreng.

KL Gallery



Kami nggak sempat ke sini kemarin tapi demi sebuah konten, kami mampir sebentar untuk berfoto.
  <3 kuala="" lumpur="" p="">
Istana Merdeka


<3 kuala="" lumpur="" p="">
Gedung Istana Merdeka dan sekitarnya merupakan gedung milik negara dan pastinya hanya ditinggali oleh pejabat negara. Kami mampir sekitar pukul 09.30 MST dan panasnya luar biasa! Seakan-akan mampu membakar dosa-dosa. Puanase poll! Selesai foto, kami kembali melipir ke mobil.

Batu Caves 

Taken by: galihgumelar

<3 kuala="" lumpur="" p="">
<3 kuala="" lumpur="" p="">Batu Caves ini merupakan sebuah bukit kapur. Objek wisata perpaduan antara wisata alam dan religi (kuil Hindu). Di depan Batu Caves ada patung Dewa Murugan yang berwarna keemasan. Kami juga nggak lama di sini, nggak naik anak tangga ataupun masuk ke dalam. Banyak burung dara berterbangan di sini.
<3 kuala="" lumpur="" p="">

GENTING

Chin Swee Caves Temple


Chin Swee Caves Temple berlokasi di Genting Highland dan menjadi spot yang wajib dikunjungi saat ke Malaysia. Chin Swee Temple merupakan tempat beribadah umat Buddha dengan pemandangan yang memukau. Sesampai di sana kami disambut udara sejuk. Melihat pemandangan dari atas membuat hati tenang~~~

Awana Skyway



Tiket sekali jalan Awana Skyway seharga RM7. Pembelian tiketnya ada yang di kounter dan ada yang pakai mesin. Naik gondola ini sensasinya sungguh luar biasa, sepanjang di atas gondola hati rasanya bergetar. Hahaha. Aku nggak membayangkan bagaimana rasanya menaiki cable car glass floor, huaaaaa... Membayangkannya pun sudah mampu membuatku gemetar. 

Pukul 14.15 MST kami menuju ke bandara untuk kembali ke Jakarta. Sambil menunggu flight ada yang ngemper, makan, mengisi daya HP, yang masih punya sisa ringgit ya belanja, bahkan ada Aldi yang mandi di bandara. Wkwkwk. Memang banyak sekali hal yang bisa dilakukan di Bandara KLIA2 ini.

Aku kasih bocoran ya, pesawatku delayed lagi. Hahahaha.

***********************************************************************************************

Terima kasih fromlivertoliver sudah mempertemukan kami~~ *kiss kiss*

Dari Open trip ini aku mendapatkan pengalaman baru, teman baru dari berbagai daerah dan profesi. Pengalaman pertamaku ini akan selalu diingat. Terima kasih untuk teman-teman semuanya sudah menjadi bagian dari cerita tripku, maafkan jika ada salah kata dan perbuatan. Semoga bisa dipertemukan kembali di trip selanjutnya. Sehat terus, rejeki lancar dan sampai jumpa lagi!! :*













With love,
ES



Komentar

  1. Makasih mbak Endang...sudah ikut di trip aku..semoga bisa join di trip2 selanjutnya ya...😍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih juga udah bikin trip yg asyik! Moga aku bisa join ke trip selanjutnya. Nabung buat ke Thailand dulu nih hehe

      Hapus
  2. Jangan lupa mampir di www.sartikasari.com ya

    BalasHapus

Posting Komentar